Islam dan Budaya Jawa
By Arina Manasikana1403046093
PBI 5C
Budaya merupakan warisan nenek moyang yang masih ada sampai saat ini. Salah satu budaya yang masih ada di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya Jawa yang terdapat di Indonesia masih sangat kental dengan adat jawa pada zaman dahulu kala. Pada daerah-daerah tertentu masih banyak yang menggunakan adat jawa kental, seperti daerah Yogyakarta, Solo, Klaten, Magelang dan masih banyak daerah lain lagi yang masih kental dengan adat Jawa. Kekentalan inilah yang dapat memunculkan keunikan tersendiri dari budaya Jawa tersebut. Tetapi budaya Jawa tidak berdiri sendiri, budaya Jawa juga tidak terlepas dari Islam. Terdapat perpaduan antara Islam dan Budaya Jawa sehingga dapat bersatu hingga saati ini. Seperti acara-acara Nyadran, Sekaten, Sedekah Bumi, Mauludan masih terdapat perpaduan antara Islam dan Budaya Jawa, bahkan bangunan-bangunan seperti Masjid Agung Demak, Menara Kudus juga maih ada perpaduan antara Islam dan Budaya Jawa, Tetapi pada saat ini ketika kita ingin mengetahui sejarah dari tempat atau bangunan-bangunan yang masih ada perpaduanya antara Islam dan Budaya Jawa sangat sulit. Tetapi ada satu tempat dimana kita dapat mengetahui sejarah dari bangunan-bangunan atau tempat-tempat yang masih ada perpaduan antara Islam dan Budaya Jawa, yaitu di museum tepatnya di museum Ronggowarsito. Museum Ronggowarsito terletak di Jawa tengah, lokasinya berada di Jl. Abdurahman Saleh No. 1 Semarang Jawa tengah. Di dalam museum ini kita dapat mengetahui sejarah apapun yang kita cari. Seperti halnya sejarah dari bangunan Masjid Menara Kudus. Masjid Menara Kudus adalah bukti proses penyebaran Islam di tanah Jawa. Masjid ini tergolong unik karena desain bangunanya merupakan penggabungan antara budaya Hindu dan Islam. Menara Kudus dibangun oleh Sunan . Kudus pada tahun 1549 M/956H. Menara Kudus mempunyai ciri khas bangunan unik seperti candi. Sunan Kudus menyisipkan arsitektur menara yang mirip seperti candi agama Hindu adalah untuk mengharmonisasikan agama Islam yang baru saja dikenal. Maksud dari Sunan Kudus adalah agar islam mudah diterima oleh masyarakat Jawa tanpa melalui kekerasan. Masjid Menara Kudus mempunyai ketinggian sekitar 18 meter dengan bagian dasar berukuran 10 x 10m. Di dalam Masjid Menara Kudus terdapat tangga yang terbuat dari kayu jati yang dibuat pada tahun 1895M. Bangunan dan hiasan Masjid Menara Kudus adanya hubungan antara kesenian Hindu dan Jawa karena bangunan Masjid Menara Kudus terdiri dari 3 bagian, yaitu yang pertama adalah kaki, yang kedua badan, dan yang ketiga adalah puncak bangunan. Kaki dan badan Masjid Menara Kudus dibangun dan diukir dengan tradisi Jawa sedangkan pada bagian puncak terdapat semacam mustaka seperti pada bangunan utama masjid-masjid tradisional di Jawa yang ada unsur arsitektur Jawa-Hindu.
Selain Masjid Menara Kudus, di museum Ronggowarsito masih terdapat bangunan-bangunan lainya, tempat-tempat bersejarah lainya dan benda-benda unik yang masih terdapat perpaduan antara Islam dan Budaya Jawa. Kita dapat mengetahui semua sejarah dalam museum Ronggowarsito tersebut. Kita dapat mengetahui, mendapatkan pengetahuan lebih dan dapat belajar banyak hal melalui observasi di dalam museum Ronggowarsito. Setelah observasi kita dapat mengetahui bahwa ternyata perpaduan antara Islam dan Budaya Jawa sangat kental dan unik, Banyak orang yang tidak dapat membayangkan bagaimana itu semua bisa terjadi. Kita sebagai orang Jawa dan juga pemeluk agama islam, harus bisa belajar dan menyeleraskan keduanya agar dapat hidup secara berdampingan. Agama dianggap sebagai sistem budaya dan Kebudayaan merupakan kontruksi manusia, sedangkan Agama yang merupakan yang merupakan bagian sistem dari kebudayaan juga merupakan kontruksi manusia. Keduanya berkaitan satu sama lain, untuk itu kita harus dapat menyelaraskan antara keduanya agar dapat hidup berdampingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar